Membuat pembaca tertarik pada tulisanmu bukan hanya tugas dari judul dan sampul buku. Bagian pembuka bukunya juga memiliki tugas sama beratnya. Lima halaman pertama novelmu sangat menentukan apakah pembaca ingin melanjutkan hingga habis atau tidak. Bukanlah hal mudah untuk menyusun adegan pembuka yang menarik. Tapi bukan tidak mungkin untuk membuatnya.

Untuk adegan pembuka, buatlah adegan yang paling mewakili memberi gambaran karakter protagonismu. Selain untuk mengenalkan protagonis, pembuka harus bisa membuat pembaca mengerti mengenak protagonismu. Jika protagonismu adalah karakter yang ceria dan ambisius, buatlah adegan yang mewakili kedua sifat tersebut. Sifat tersebut bisa kamu jabarkan lewat setting adegan. Atau hal lain yang menggambarkan keunikan karakter sehingga membuat pembaca penasaran.

Meski begitu, batasi informasi yang kamu berikan di pembuka. Pilihlah informasi yang penting saja. Susun semua itu dengan simpel dan menarik, buat pembacamu tertarik pada cerita dan peduli pada karaktermu. Sisipkan juga yang menjadi cikal bakal konflik cerita. Buat pembaca merasakan sesuatu yang menjadi motivasi mereka ingin tahu lebih banyak.

Ketika membuat pembuka hindari beberapa hal berikut ini menurut Janice Hardy:

Pertama: Terlalu banyak informasi yang tidak berkaitan dan masa lalu karakter. Hingga kamu berhasil membuat pembaca peduli kepada karaktermu, mereka tidak ingin tahu mengenai sejarah dan masa lalu karaktermu. Selain itu, terlalu banyak informasi bisa melambatkan ceritamu dan memberatkan pembaca.

Kedua: Adegan pembuka yang datar. Contohnya adalah deskripsi pemandangan atau cuaca berlebihan. Hingga tak ada cerita di dalamnya.

Ketiga: Menggunakan ‘momen palsu’. Seperti mimpi atau halusinasi. Adegan mimpi atau halusinasi (jika ditulis tanpa ada kaitan pada plot) akan terasa seperti membohongi pembaca. Akibatnya pembaca akan tidak percaya kepadamu atau karaktermu.

Keempat: Memiliki protagonis yang malas. Hindari membuat protagonis yang menunggu apapun terjadi kepada mereka. Yang tidak punya ambisi atau tujuan. Sebuah plot bisa berjalan dan menarik ketika si protagonis dihadapkan dengan hal yang menghalangi tujuannya. Buatlah protagonismu berjuang untuk impiannya. Melakukan hal-hal yang berarti bagi mereka.

Setelah membaca kiat ini, siap untuk menulis pembuka yang menarik?

(sumber)